34Âșc, Sunny
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Kota Pagaralam Sumatera Selatan, AKBP Pambudi SIK merangkul tokoh agama sekaligus membahas situasi ketertiban dan keamanan masyarakat (Kamtibmas) khususnya berkaitan dengan isu keagamaan, termasuk mengujungi pesantren-pesantren.
Kapolres Pagar
alam didampingi Kapolsek Pagaralam Utara AKP Herry Widodo SH dan Kanit Intelkan
Bripka Nopriza Eka Putra dan Babinkantibmas Brigpol Taufiq dan Ps. paur Humas
Polres Pagar Alam mengunjungi salah satu ulama Pagaralam Pimpinan Pondok
Pesantren Darul Hikam K H Zarkoni untuk memamtau perkembagan dan konidisi
masyarakat Pagaralam dengan meningkatnya isu-isu kontenporer keagamaan. Kita
ingin Pagaralam tetap kondusif dan selalu menjaga kebersamaan serta toleransi
dalam keneragamaan, ujar AKBP Pambudi SIk
Ia mengatakan, perlunya menjalin komonilasi dengan semua elemen masyarakat terutama tokoh agama, tokoh pemuda, dan pimpinan lembaga keagamaan Kita ingin situasi Pagaralam tetap kondusif dan langkah ini pencegahan dini jangan sampai sudah terjadi baru mau ambil tindakan, seperti munculnya gerakan yang dapat memicu SARA termasuk gangguan Kantibmas, ungkap Kapolres Pagart Alam AKBP Pambudi SIK. Dia mengatakan, untuk Pagaralam hanya ada beberapa pusat pembinaan keagamaan yang menjadi tolak ukur dalam mendetiksi situasi saat ini termasuk tokoh-tokoh Nahdatul Ulama (NU).
Kemudian pendekatan ini merupakan bentuk kepedulian Polri terhadap kondisi masyarakat Pagaralam agar selalu kondusif, ujarnya. Sementara itu Pimpinan Pondok Pesantren Darul Hikam K H Zarkoni mengatakan, selagi orang masih memegang teguh ajaran agama tidak akan melakukan tindakan anarkis atau membuat gerakan yang bisa mengganggu keamanan masyarakat. Namun kalau untuk kejadian ada indikasi penghinaan terhadap tokoh NU tentunya sedikit banyaknya pasti ada reaksi, karena tindakan ini melampau batas, ungkap dia. Ia mengatakan, namun yang akan bergejolak di daerah Jawa saja karena merupakan basis NU dan terdapat banyak pesantren khususnya Jawa Timur.
Kita jamin kalau Pagaralam tetap kondusif karena masyarkatnya tidak terlalu panatik dan pesantren konpensional juga tidak ada. Kalaupun ada hanya pembinaan untuk anak-anak kecil saja, ujar dia lagi Ia menguraikan, kalau Pesantren Darul Hikam hanya ada 60 santri laki-laki dan perempuan lebih banyak yang dari keluarga sederhana tapi minat kuat untuk menggali ilmu agama. Kami tidak ada upaya untuk mengerahkan massa ke Jakarta, selain tidak orangnya dan jumlah penganut NU yang panatik juga kalaupun ada tidak bayak, ungkap dia pula.
Opr PID Polresta Pagar Alam