34Âșc, Sunny
Tribratanewspoldasumsel.com - Diduga salah paham, seorang siswa SMAN 2 Muaraenim, korban inisial RI (17), dikeroyok oleh belasan siswa SMK di Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan. Akibatnya korban mengalami luka-luka memar di sekujur tubuh dan hidung patah sehingga harus dirawat di RSUD dr HM Rabain Muaraenim, pada Rabu (29-11-2017). Menurut korban didampingi oleh ayahnya HB, di ruang perawatan RSUD Muaraenim, kejadian tersebut terjadi pada Senin (27-11-2017) sekira pukul 16.00 wib di GOR Pancasila Muaraenim. Awalnya, Rido dimintai tolong oleh teman wanitanya DB yang masih satu sekolahan melalui Wathshaap (WA) untuk memberikan penjelasan kepada pacarnya BL yang sekolah di salah satu SMK di Muaraenim, tentang kesalahpahaman antara DB dengan pacarnya BL yakni masalah DB yang mengundang korban (Rido) pada acara ulang tahun DB. BL itu mungkin cemburu, dan dak senang aku datang di acara ulang tahun ceweknyo DB. Padahal aku diundang nian, dan dak katek hubungan apo-apo samo ceweknya, ujar korban kesal. Kemudian, kata korban, BL seperti setengah memaksa dirinya untuk datang ke GOR Pancasila Muaraenim menemui pacarnya untuk menjelaskan permasalahan tersebut, bahwa ia diundang ramai-ramai bukan hanya dirinya saja.
Karena merasa tidak bersalah iapun pergi menemuinya seorang diri dan pakaian seadanya. Ketika datang ke lokasi, ternyata ia sudah ditunggu BL bersama dua temannya, dan tanpa banyak tanya langsung menuduhnya yang bukan-bukan dan menantangnya berkelahi. Merasa dirinya tidak bersalah, iapun menyambut tantangan tersebut dengan syarat duel dan jangan keroyokan.
Dan perkelahian tidak terelakkan, namun ketika sedang berkelahi satu lawan satu, tiba-tiba kedua temannya membantu dan mengeroyok dirinya.
Melihat musuh tidak seimbang iapun lari menyelamatkan diri ke rumah yang tidak jauh dari lokasi perkelahian. Setelah lolos dari keroyokan, ia tidak terima atas perlakuan tersebut yang tidak tahu masalahnya apalagi dikeroyok dan meminta BL untuk secara gentlemen menyelesaikan permasalahan tersebut.
Lalu ia minta kembali dengan DB mempertemukannya dengan BL di GOR Pancasila Muaraenim tetapi ketika bertemu kembali ternyata BL mengajak teman-temannya lebih banyak dengan empat motor berboceng tiga yang langsung menggeroyoknya. Dan kali ini, ia tidak bisa lagi menyelamatkan diri dan menjadi bulan-bulanan hingga nyaris tewas.
Dan untung ketika perkelahian yang tidak seimbang terjadi, ada petugas GOR Pancasila dan masyarakat yang ikut melerai sehingga ia selamat. Saya benar-benar dijebak. Saya datang murni ingin menyelesaikan masalah, ternyata mereka datang lebih banyak dan mengeroyoknya dengan batu dan kayu, ujar korban.
Atas perbuatanya ini, kata korban, ia telah mengadu ke Polres Muaraenim, dan meminta permasalahan tersebut untuk diproses secara hukum. Sementara itu ayah korban HB mantan Kadishub Muaraenim, mengatakan bahwa pihak keluarga telah mengadu ke Polres Muaraenim dan mempercayakan sepenuhnya kepada penegak hukum untuk memprosesnya seadil-adilnya. Karena faktanya anaknya telah dikeroyok dan menderita patah hidung dan luka memar disekujur tubuhnya.
Opr PID Bid Humas