• 34Âșc, Sunny

Dirgahayu Polwan Republik Indonesia Yang Ke 70, Jayalah Selalu Esti Bhakti Warapsari Indonesia

POLRES LUBUK LINGGAU
2018-09-07 17:36:58 Dibaca (85)

Tribratanewspoldasumsel.com – Tampak sejumlah prestasi yang diraih oleh Polres OKU dibawah Komando Kapolres OKU, Sumatera Selatan, AKBP Dra Ni Ketut Widayana Sulandari, Diantara kegiatan Kapolres OKU AKBP Dra Ni Ketut Widayana Sulandari selalu hadir.

 

Mengabdi dan menjalankan tugas dengan senyum gembira, Jayalah selalu Polwan Republik Indonesia. Sejarah kelahiran Polisi Wanita (Polwan) di Indonesia tak jauh berbeda dengan proses kelahiran Polisi Wanita di negara lain, yang bertugas dalam penanganan dan penyidikan terhadap kasus kejahatan yang melibatkan kaum wanita baik korban maupun pelaku kejahatan.

 

Polwan di Indonesia lahir pada 1 September 1984, berawal dari Kota Bukit Tinggi Sumatera Barat takkala Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) menghadapi Agresi Militer Belanda II, dimana terjadinya pengungsian besar-besaran pria, wanita, dan anak-anak meninggalkan rumah mereka untuk menjauhi titik-titik peperangan.

 

Untuk mencegah terjadinya penyusupan, para pengungsi harus diperiksa oleh Polisi, namun para pengungsi wanita tidak mau diperiksa apalagi digeledah secara fisik oleh Polisi pria.

 

Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah Indonesia menunjuk SPN (Sekolah Polisi Negara) Bukit Tinggi untuk membuka Pendidikan Inspektur Polisi bagi kaum wanita.

 

Setelah melalui seleksi terpilihlah 6 (enam) orang gadis remaja yang kesemuanya berdarah Minangkabau dan juga berasal dari Ranah Minang yaitu Mariana Mufti, Nelly Pauna Situmorang, Rosmalina Pramono, Dahniar Sukotjo, Djasmainar Husein, Rosnalia Taher. Ke enam gadis remaja tersebut secara resmi tanggal 1 September 1948 mulai mengikuti Pendidikan Inspektur Polisi di SPN Bukit Tinggi.

 

Sejak saat itu dinyatakan lahirlah Polisi Wanita yang akrab dipanggil Polwan. Tugas Polwan di Indonesia terus berkembang tidak hanya menyangkut masalah kejahatan wanita, anak-anak dan remaja, narkotika dan masalah administrasi bahkan berkembang jauh hampir menyamai berbagai tugas polisi prianya.

 

Kenakalan anak-anak dan remaja, kasus perkelahian antar pelajar yang terus meningkat dan kasus kejahatan wanita yang memprihatinkan adalah tantangan amat serius Korps Polisi Wanita untuk lebih berperan dan membuktikan eksistensinya di tubuh Polri.

 

Di Hari Ulang Tahun Polwan Republik Indonesia yang ke 70 pada tanggal 1 September 2018 ini Kapolri Jenderal Polisi Drs H M Tito Karnavian M.A Ph.D menyampaikan, “Polwan telah menunjukkan kiprah dan prestasi yang luar biasa Polwan saat ini bukanlah sebagai elemen pelengkap bagi organisasi Polri tapi sudah menjadi kekuatan utama, dalam hal ini Kapolri menginginkan Polwan jangan kalah dengam Polki jangan minder dengan perbedaan gender karna Polwan banyak memiliki kelebihan mulai dari sifat ke ibuannya, kewanitaannya dan lebih resisten terhadap budaya korupsi dengan segala kelebihannya diharapkan Polwan kedepan akan lebih maju saya ingin populasinya tidak kalah dengan Polki.

 

Dirgahayu Polwan yang ke 70, ujar Kapolri. Dalam sejarah Polwan pada Tahun 2008 silam Brigjen Pol Rumiah sebagai seorang Polwan pernah memegang jabatan sebagai Kapolda Banten, hingga saat ini juga sudah ada Polwan yang memegang jabatan sebagai Kapolres diantaranya yaitu Kapolres OKU AKBP Dra Ni Ketut Widayana Sulandari.

 

Dalam hal ini Kapolres OKU AKBP Dra Ni Ketut Widayana Sulandari menyampaikan Polwan Promoter Polres OKU mengucapkan Dirgahayu Polwan Republik Indonesia yang ke 70, Jayalah selalu Esti Bhakti Warapsari Indonesia, ujar Kapolres OKU.

 

 

Opr PID Polres OKU