• 34ºc, Sunny

KORBAN TERPENTAL TIGA METER SAAT PETIR MENYAMBAR PONDOK

POLRES MUBA
2016-04-27 19:43:37 Dibaca (83)

Anak bungsu PA, 65 thn, yakni Jendri, berhasil selamat setelah terpental sejauh dua meter akibat disambar petir, pada hari Minggu tanggal 17 April 2016 sekitar pukul 06.30 wib. Meski selamat, JE mengalami luka cukup parah di bagian kaki akibat tersengat petir yang menyambar pondok dan menewaskan tujuh serta membuat lima keluarganya dilarikan ke rumah sakit. Hingga saat ini Jendri masih mengalami trauma dan mengalami kesedihan mendalam serta tidak mau banyak bicara dengan warga. Jendri disambar petir bersama 12 anggota keluarga besarnya ketika hendak melakukan panen raya padi di kebun di kawasan Kampung Jernihan Desa Suka Nanti Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muaraenim. Saat itu di pondok ada sekitar 13 orang, mereka hendak sarapan sebelum panen padi namun karena pondok bocor karena hujan rintik jadi mereka bersama-sama memperbaiki atap, ungkap Kepala Desa Pagar Agung Kecamatan Rambang Kabupaten Muaraenim, Harlenson ketika dibincangi wartawan, pada hari Senin tanggal 18 April 2016. Menurut Harlenson, berdasarkan keterangan anak bungsu PA yang berhasil selamat yakni Jendri, ketika memperbaiki atap bocor ayahnya dan dua kakaknya yakni Hendro dan Sudomo berada di atap pondok. Sementara yang lain ada di dalam pondok dan Jendri bersama ibu dan yang lain berada di bawah pondok, saat itu hujan rintik. Tidak ada petir dan angin kencang saat itu, tapi tiba-tiba petir besar langsung menyambar atap pondok dengan kencang hingga membuat korban terhampar di dalam pondok, lanjutnya. Harlenson mengatakan, Jendri bersama beberapa anggota keluarga lain yang berada di bawah pondok ikut tersambar petir, namun Jendri hanya terkena bagian kaki dan terpental sekitar tiga meter. Saat itu ada yang memperbaiki atap, ada yang menyiapkan hidangan makanan dan ada di bawah pondok. Tiba-tiba petir menyambar dan Jendri terpental dari pondok, Jendri sempat tak sadar namun kemudian merasa sakit dibagian kaki yang tersabar petir, lanjut Harlenson. JE yang terlempar sekitar dua meter dengan kaki yang terbakar disambar petir sempat tidak sadar, namun kemudian bangun dan melihat seluruh keluarga di bawah pondok berserta seluruh ayam telah terkapar. Begitupun setelah melihat di bagian atas pondok, seluruh keluarganya tercinta telah hangus terkapar disambar petir. Melihat itu kemudian korban meminta bantuan warga, sekarang Jendri ada di rumah duka dan masih trauma belum mau bicara banyak. Sementara ini yang meninggal sebanyak 7 orang dan sudah dimakamkan di pemakaman keluarga, katanya. Sedangkan RU, 40 thn, keponakan PA ketika dibincangi mengatakan, para korban dimakamkan di tiga tempat berbeda. PA bersama Sudomo, Hendro dan Dunan di pemakaman keluarganya, SU ikut di pemakaman keluarganya begitupun Darius, seluruh korban dimakamkan sore kemarn hingga pukul 19.00 wib malam, ungkapnya. Sementara pantauan di RS AR Bunda Prabumulih, sebanyak tiga pasien sudah mulai membaik sementara dua masih dalam kondisi kritis. Satu korban yang kritis yakni Rilly Susanti (29) istri dari Hendro yang mengalami luka bakar ringan terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Prabumulih, diduga akibat kondisi kesehatan makin parah. Warga Desa Pagar Agung Kecamatan Rambang Kabupaten Muaraenim itu dirujuk ke RSUDPrabumulih karena mengalami kondisi jantung yang tidak stabil. Sedangkan satu korban kritis di RS AR Bunda yakni RU, 40 thn, mengalami luka bakar bagian pinggul kiri serta memar di badan masih menjalani perawatan bersama tiga korban yang mulai membaik yakni Lukman HA, 42 thn dan dua anaknya HA, UM, 9 thn yang mengalami memar dibagian badan serta pusing kepala dan RI, 8 thn, mengalami luka bakar dibagian dahinya. Satu pasien dirujuk karena mengalami kondisi tidak setabil, sementara alat kita terbatas. Selain itu korban dipindah ke RSUD Prabumulih atas kehendak keluarga, ungkap Humas RSUD Kota Prabumulih, Martini. Martini mengatakan, untuk Rilly sendiri tidak mengalami luka bakar serius, namun jantung yang bersangkutan tidak stabil sementara alat bantu pernafasan di RS AR Bunda tidak memadai. Korban tidak mengalami luka parah, namun mungkin petir menyambar mengenai bagian dalam tubuh menyebabkan korban tidak stabil, katanya. Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 12 warga Desa Pagar Agung Kecamatan Rambang Kabupaten Muaraenim, disambar petir ketika hendak panen padi pada hari Minggu tanggal 17 April 2016 sekitar pukul 06.30 wib. Sebanyak tujuh warga tewas tersambar petir, sementara lima dirawat di RS AR Bunda Prabumulih. Para korban tersabar petir ketika tengah sarapan di pondok kebun padi di Kampung Jernihan Desa Suka Nanti Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muaraenim. Adapun nama-nama korban tewas antara lain, PA, HE, 30 thn, SU, 28 thn, anaknya SU yakni DU, 6 thn, istri LH yakni SU, 40 thn, DA, 36 thn, dan anaknya Darius yakni PE, 9 thn. Para korban tewas dengan luka bakar di sekujur tubuh. 

 

Opr PID Bid Humas 

Bantuan Polisi

Survey

Bagaimana Pelayanan Kepolisian Daerah Sumsel ? ...
Sangat Puas
Puas
     Lihat hasil poling