• 34Âșc, Sunny

KECAMATAN TEBINGTINGGI KABUPATEN EMPATLAWANG KRISIS KELAPA UNTUK SANTAN

Nasional
2016-05-03 13:14:25 Dibaca (59)

Sejak pada hari Minggu tanggal 24 April hingga hari Kamis tanggal 28 April 2016, buah kelapa yang diambil santan untuk bahan masakan di Kecamatan Tebingtinggi KabupatenEmpatlawang, langka. Kondisi ini berimbas pada pemilik rumah makan yang menggunakan santan sebagai bahan masakan, khususnya rumah makan penyedia masakan santan seperti RM Padang di Tebingtinggi. Akibatnya keuntungan pun menurun. Informasi yang dihimpun, di beberapa warung penjual kelapa di Pasar Tebingtinggi dan warung yang biasanya menjual kelapa di Kelurahan Tanjungkupang Kecamatan Tebingtinggi tidak menjual kelapa sejak 5 hari lalu. Bahkan penjual kelapa parut dan penjual santan di Pasar Musi Tebingtinggi terpaksa tutup sementara menunggu tersedianyakelapa. Sudah lima hari lalu saya tidak jual kelapa karena tidak adakelapa untuk dijual memang kelapa sedang kosong, ada pun sangat sulit dicari itu di desa-desa, ungkap WE, 30 thn, penjual santan dan kelapa di Pasar Tengah Tebingtinggi, pada hari Kamis tanggal 28 April 2016. Ditambahkan WE akibat kekosongan kelapa di Tebingtinggi ini ia hanya menjual bumbu dapur, namun biasanya buka dari pukul 07.00 wib hingga petang, terpaksa buka dari pagi sampai pukul 11.00 wib siang. Ia mengatakan kekosongan kelapa ini dikibatkan stok kelapaditingkat agen yang biasanya diambil dari Padang terhambat. Sehingga mengalami kekosongan, sementara untuk kelapa dariEmpatlawang sulit dicari meskipun ada namun kualitasnya kurang baik karena banyak kelapa belum tua santannya kurang bagus. Di Empatlawang kami sudah cari juga namun belum ada sampai hari ini, ungkap WE, penjual kelapa sejak 8 tahun silam ini seraya mengatakan biasanya dalam sehari ia menjual kelapa 150 buah dan santan 50 kg. Penjual kelapa lainya di Pasar Musi Lorong Talangpadang Kecamatan Tebingtinggi, II, 36 thn, terpaksa menutup warungnya sejak 5 hari lalu karena tidak adanya kelapa untuk dijual. Tutup saja dek, tanggung nak buka jugo belum ado kelapo, ungkap Iin ditemui di depan warung daganganya. II menjelaskan akibat kekosongan ini kelapa sulit dicari kalaupun ada harga perkilo santan naik Rp. 20 ribu perkilo, padahal sebelumnya cuma Rp 17 ribu, harga kelapa parut perkilo saat ini Rp. 13, sedangkan dulunya Rp. 10 ribu. Sementara, pemilik rumah makan IS (warung Padang) mengakui kelapa sejak beberapa hari terakhir sulit dicari walaupun demikian kebutuhan santan sangat pokok untuk dimasak setiap hari. Walaupun sulit dicari beberapa warga kadang ada jual, walaupun kualitas kelapanya tidak terlalu tua, ungkap IS. Ia mengaku walaupun susah mencari kelapa ia mengaku tetap menggunakan santan kelapa asli untuk dimasak. Hal ini untuk mempertahankan cita rasa masakan padang. Selain itu walaupun mengalami kenaikan harga kelapa di pasaran untuk harga makanan yang ia jual seperti nasi rendang, ayam gulai dan ikan gulai tetap harga lama. Kami tidak gunakan santan di dalam kemasan, walaupun sulit dicari. Kalau harga tetap bertahan harga lama tidak ada kenaikan walaupun untungya berkurang, ungkapnya.

 

Opr PID Bid Humas 

Bantuan Polisi

Survey

Bagaimana Pelayanan Kepolisian Daerah Sumsel ? ...
Sangat Puas
Puas
     Lihat hasil poling