34Âșc, Sunny
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Selatan, Dewi Indriati menginformasikan bahwa saat ini ada sekitar 700 tenaga asing yang ada di Sumsel dari berbagai bidang, dari perkebunan, olahraga, keuangan, jasa keuangan dan lain sebagainya. Dewi menghimbau kepada masyarakat bahwa tak semua orang asing yang ada di Sumsel adalah pekerja. Jangan melihat tenaga asing itu, begitu melihat bule langsung disebut itu pekerja. Kalau dia pekerja tentu masuk sesuai prosedurnya dari pusat dan tidak sembarangan. Jadi kalau melihat orang (bule) berduyun-duyun, berbondong-bondong langsung disebutkan itu pekerja, tidak bisa seperti itu, kata Dewi usai hadir di Perayaan HUT Konferensi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) dan Peringatan Hari Buruh se-Dunia (May Day) di halaman Kantor DPRD Sumsel, pada hari Minggu tanggal 1 Mei 2016. Apalagi, lanjut Dewi sekarang zaman Masyarakat EkonomiASEAN, lebih terbuka dan dipermudah yang telah di MoU. Kita juga boleh datang ke sana (luar negeri), jangan hanya dia datang kesini (Indonesia), kita juga boleh berbondong-bondong, yang masuk dalam MEA kita berapa ratus negara, tambahnya. Dewi melanjutkan, pihaknya tidak bisa melakukan pengurangan untuk tenaga asing dan kemudian digantikan untuk tenaga lokal. Menurutnya semua tergantung perusahaan yang membutuhkan atau tidak tenaga asing tersebut. Makanya ada tenggang waktu 1 hinggal 3 tahun tenaga asing harus kembali lagi ke negara asal. Lihat dia sebagai apa, jadi kalau tenaga kerja, dibutuhkan pasti oleh perusahaan, tidak bisa datang datang saja seperti itu, belum apa-apa imigrasi harus dilewati. Jadi jangan khawatir dengan bangsa asing yang datang apalagi dia akan bekerja di perusahaan tentu harus ada persyaratan dan kriteria ya yang harus dipenuhi. Jadi tenaga kerja kita harus berdaya saing, berkompetisi tinggi. Tenaga kerja harus siap menghadapi MEA, tak hanya saat MEA, tenaga di kota (lokal) juga harus punya skil, ujarnya. Di May Day kemarin, Dewi mengatakan bukan hanya Sumsel saja yang memperingati May Day, tapi seluruh dunia. Artinya di seluruh dunia ada buruh. Ia menyebutkan, di bagian Eropa saja buruh itu menjadi yang terpenting dalam bidang usaha. Tenaga asing seolah menjadi "musuh" bagi tenaga lokal karena dengan banyaknya tenaga asing di Sumsel, maka dapat mengancam posisi tenaga lokal. Ia juga menghimbau setiap tenaga kerja harus menggali potensinya dan pemerintah Sumsel sendiri sudah melakukan upaya dengan adanya balai pelatihan. Tapi balik lagi ke personilnya. Dia mau duduk di posisi tertentu tapi tidak ada kemampuan, begitu didatangkan dari luar, berteriak. Jadi May Day ini kita harus mengintrospeksi apa yang kita buat kita tumpahkan dalam dunia kerja, terutama di lingkungan kerja kita sebagai apa kita, kontribusi apa yang kita berikan agar perusahaan juga memberikan reward yang baik kepada pekerjanya, tukasnya.
Opr PID Bid Humas