Pengakuan tersangka inisial YY, 24 thn, satu dari dua orang tersangka yang membuat senjata api rakitan (Senpira) di kawasan perbukitan di kawasan Desa Lubukbuntak Kecamatan Talangpadang Kabupaten Empatlawang yang ditangkap aparat Polres Empatlawang, pada hari Sabtu tanggal 7 Mei 2016 lalu cukup mengejutkan. Menurut tersangka, keahliannya membuat senpi rakitan hanya belajar dan meniru senjata api mainan anak-anak. Baik jenis laras panjang maupun pendek. Padahal Yan tidak bersekolah bahkan untuk baca dan tulis saja ia mengaku tidak bisa karena tidak tamat SD. Selain barang bukti berupa dua buah senpi rakitan terdiri dari 1 buah senpi rakitan jenis SKS laras panjang dan 1 buah senpi rakitan jenis revolver, 1 buah magazin, 15 butir amunisi jenis Revolver dan SKS dan alat pembuat senpi rakitan terdiri dari 1 buah mesin las, mesiu, obeng, pelat besi, pada pondok yang didiami tersangka menggunakan listrik tenaga surya untuk mengoperasikan sejenis mesin bubut pembuat senpi. Aku meniru senjata api mainan anak-anak, ungkap tersangka, pada hari Selasa tanggal 10 Mei 2016. Ia mengaku baru berhasil membuat senpi rakitan sebanyak 2 pucuk senpi. Sementara informasi yang berhasil dikumpulkan tersangka ini merupakan sudah lama membuat senpi rakitan. Terbukti ia pernah dicari oleh aparat saat berada di kawasanPagaralam. Ia ini dicari-cari dari Pagaralam, tidak berani keluar akhirnya ia berlari dan membuat di perbukitan kawasan Talangpadang Empatlawang, ungkap Kanit Pidum Polres Empatlawang Ipda Indra Gunawan. Ipda Indra menambahkan beberapa pucuk senjata api hasil buatan tersangka dengan TU Alias IP sudah ada dijual kepada warga yang berkebun di Talang Segeruntang di kawasan Talangpadang. Sudah ada warga yang hendak menyerahkan senpi rakitan. Mereka masih di atas bukit belum turun karena cuaca di bukit musim hujan, ungkap Kanit Pidum Polres Empatlawang Ipda Indra Gunawan.

Opr PID Bid Humas