Kasatlantas Palembang Bantah Klaim TomTom Traffic Index: "Kondisi Lalu Lintas Sudah Jauh Lebih Baik"

PALEMBANG, Rabu (5/2/2025) – Kasatlantas Polrestabes Palembang, AKBP Yenny Diarti, dengan tegas membantah hasil survei TomTom Traffic Index tahun 2024 yang menyebutkan Palembang sebagai kota termacet ke-8 di Asia Tenggara. Menurutnya, kondisi lalu lintas di Palembang telah mengalami perbaikan signifikan berkat pembangunan infrastruktur dan penerapan rekayasa lalu lintas yang efektif.

"Lalu lintas di Kota Palembang sudah jauh lebih baik dengan didukung pembangunan infrastruktur dan rekayasa lalu lintas yang tepat sasaran," ujar AKBP Yenny Diarti dalam konferensi pers di Palembang, Senin.

Survei yang beredar luas di media sosial itu mencatat durasi kemacetan di Palembang mencapai 27 menit 55 detik, bahkan disebut-sebut lebih parah dibandingkan Jakarta. Menanggapi hal tersebut, AKBP Yenny menyatakan bahwa data tersebut tidak merefleksikan kondisi sebenarnya di lapangan. "Untuk arus lalu lintas di Kota Palembang sudah sangat jauh lebih baik. Kami sudah menerapkan berbagai rekayasa lalu lintas di beberapa titik yang selama ini dikenal rawan macet," jelasnya.

Beberapa titik yang sebelumnya menjadi langganan kemacetan seperti Jalan Kolonel Haji Burlian, Pasar KM 5, dan Jalan Angkatan 66, kini telah mengalami perbaikan signifikan. Hal ini berkat pembangunan infrastruktur seperti flyover yang membantu mengurangi penumpukan kendaraan, terutama di jam-jam sibuk. "Pembangunan flyover di beberapa titik strategis telah sangat membantu memperlancar arus kendaraan, terutama di Jalan Angkatan 66," tambah AKBP Yenny.

Meski demikian, Yenny mengakui bahwa masih ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam mengatasi kemacetan, terutama terkait keberadaan sekolah-sekolah yang berada di pinggir jalan raya tanpa fasilitas kantong parkir. "Keberadaan sejumlah sekolah di pinggir jalan yang tidak memiliki kantong parkir memang menjadi perhatian kami. Ini kerap menyebabkan penumpukan kendaraan di bahu jalan, terutama pada jam masuk dan pulang sekolah," ujarnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, Satlantas Polrestabes Palembang telah menempatkan personel di titik-titik rawan macet guna mengurai kepadatan kendaraan. "Kami terus bertugas di titik-titik terjadinya penumpukan kendaraan, terutama pada jam sibuk. Penempatan personel di lapangan ini terbukti efektif dalam mengurai kemacetan," tegas AKBP Yenny.

Selain itu, pihak kepolisian juga terus berkoordinasi dengan pemerintah kota untuk mencari solusi jangka panjang dalam mengatasi kemacetan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendorong sekolah-sekolah untuk menyediakan kantong parkir atau bekerja sama dengan fasilitas parkir terdekat. "Kami mendorong pihak sekolah untuk lebih proaktif dalam menyediakan fasilitas parkir yang memadai demi mengurangi penumpukan kendaraan di jalan," tambahnya.

AKBP Yenny juga mengimbau masyarakat untuk lebih tertib dalam berlalu lintas dan mematuhi aturan yang ada, termasuk tidak parkir sembarangan di bahu jalan yang bisa memperparah kemacetan. "Kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas adalah kunci utama untuk mengatasi kemacetan. Kami berharap warga Palembang bisa lebih disiplin demi kenyamanan bersama," ujarnya.

Menutup pernyataannya, AKBP Yenny Diarti menegaskan bahwa pihaknya akan terus bekerja keras untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas di Palembang. "Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan lalu lintas di Kota Palembang, sehingga ke depan kondisi ini bisa semakin baik dan tidak ada lagi anggapan bahwa Palembang adalah kota termacet," tutupnya.

Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, pihak kepolisian optimis bahwa kemacetan di Palembang akan terus berkurang dan kota ini akan menjadi contoh pengelolaan lalu lintas yang baik di Sumatera Selatan.

Bila ada permasalahan dan butuh bantuan Polisi silahkan hubungi :

NO BANTUAN POLISI, WA *081370002110*

"KAMI SIAP MELAYANI 24 JAM"