34Âșc, Sunny
Jalan cor beton selebar 4 meter yang menyelusuri pinggiran Sungai Komering di Kelurahan Kedaton Kecamatan Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), mulai terkikis dan sebagian tepi mulai longsor yang disebabkan tak adanya dinding beton penahan. Hal tersebut sudah lama terjadi dan belum ada perhatian khusus dari pemerintah. Padahal jalan ini sangat dibutuhkan oleh warga dan pelajar yang hendak menuju ke Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilillah Kayuagung, maupun menuju ke lokasi perkebunan. Warga khawatir, kalau sampai jalan satu-satu ini tidak cepat diperbaiki warga yakin air sungai akan terus mengkikis hingga jalur jalan terputus. Sebenarnya pinggiran jalan ini sudah lama longsor. Seperti tak ada kepedulian dan perhatian pemerintah untuk memperbaikinya. Padahal, jalan ini seringkali dilewati oleh pejabat Pemerintah Daerah (Pemda). Kenyataannya belum ada sentuhan untuk melakukan perbaikan apalagi untuk melakukan peningkatan pembangunan di pinggiran sungai, kata Karim warga lingkungan 6 Kelurahan Kedaton, pada hari Jumat tanggal 15 Juli 2016. Masih kata Karim, kalau air sungai naik dipastikan tanah di pinggiran dan badan jalan terkikis air. Sebab, tidak adanya pengamanan seperti tembok beton penahan air disana. Dari bangunan yang rusak ini hingga menuju pondok tidak ada tembok penahan sehingga dengan mudah tanah pinggir jalan terkikis apabila air pasang atau musim hujan datang, tutur Karim seraya berucap ini salah satu jalan alternatif warga untuk mengangkut hasil pertanian. Hal senada dikatakan Mael, kerusakan jalan ini apabila dibiarkan begitu saja, dia yakin kerusakan jalan semakin bertambah. Akhirnya pemerintah harus mengeluarkan dana lebih besar. Sebelum kerusakan jalan lebih parah, secepatnya diperbaiki karena bisa menelan biaya lebih besar pula, tutur Mael. Mael berharap, pemerintah harus memperhatikan kerusakan jalan dan bukan membangun dan memperbaiki jalan yang masih bagus saja. Sepertinya pengawasan dan penunjukan serta pelaksanaan pekerjaan kebanyakan tidak tepat sasaran. Mengapa demikian, ada jalan yang masih bagus tetap saja dilakukan peningkatan pembangunan jalannya. Jelas ini ada apa. Demikian, ketebalan pekerjaan tidak diperhatikan karena jalan yang lama masih layak dan tidak mulus, ungkapnya. Tak hanya itu, ada jalan di dalam Kota Kelurahan Kota Raya lingkungan 6 yang masih jalan tanah, hingga sekarang menjadi sorotan masyarakat kapan dilakukan pekerjaannya. Untuk jalan yang sudah rusak, pecah-pecah dan menjadi tumpukan pecahan aspal hingga kini dibiarkan begitu saja. Inilah kurangnya perhatian dan pengawasan dari pemerintah, tegas Mael panjang lebar yang menyikapi pembangunan sekarang ini. Terpisah Kepala Dinas PU Bina Marga Ir H Hapis MM mengatakan, kelemahan pihaknya kurangnya informasi dan laporan dari pihak kelurahan untuk melaporkan kerusakan maupun belum dibangunnya jalan di dalam kota. Kalau jalan di pinggiran Sungai Komering sekarang ini sudah rusak. Akan segera dilakukan pengecekan dan akan dibangun secara bertahap. Mengenai jalandalam kota yang belum di lakukan pengerasan itu, kemungkinan jalan baru dan Insyaallah tahun ini dikerjakan,” ujar Hapis yang meminta kepada warga harap bersabar. Mengenai jalan yang tidak rusak, tetapi masih dikerjakan kembali oleh kontraktor segera dilaporkan kepada dirinya secara tertulis serta dilengkapi dengan gambar.
Opr PID Bid Humas