Bentuk Karakter Humanis, Polda Sumsel Gelar Binrohtal Rutin dan Angkat Nilai Spiritualitas Personel

Palembang, Rabu 23 Juli 2025 — Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel) terus menunjukkan komitmennya dalam membentuk karakter anggota yang berintegritas, humanis, dan religius melalui kegiatan rutin Pembinaan Rohani dan Mental (Binrohtal) setiap hari Rabu usai apel pagi. Kegiatan ini menjadi sarana untuk memperkuat spiritualitas serta memperbaiki moral personel dalam menjalankan tugas sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.

 

Binrohtal yang dilaksanakan di Masjid Assaadah Mapolda Sumsel ini diikuti oleh para perwira staf dan perwakilan personel dari berbagai satuan kerja (satker) di lingkungan Polda Sumsel. Bertindak sebagai penceramah pada kesempatan kali ini adalah Ustaz Sabtudin, S.Sos, sementara pembacaan surah Yasin dipimpin oleh Bripda Syahrul, dengan Bripda Niko sebagai pembawa acara.

 

Kepala Bidang Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya, S.I.K., M.H., menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rutinitas seremonial, tetapi menjadi pondasi pembentukan akhlak dan mental spiritual bagi personel Polri agar lebih dekat dengan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan.

 

“Dengan kegiatan Binrohtal ini, kami ingin membentuk karakter anggota Polri yang lebih humanis, jujur, bertanggung jawab dan berempati. Kami meyakini bahwa pondasi moral yang kuat akan berdampak positif terhadap kualitas pelayanan Polri kepada masyarakat,” ujar Kombes Pol Nandang kepada awak media, Rabu sore.

 

Dalam ceramahnya, Ustaz Sabtudin mengangkat tema tentang pengelompokan manusia berdasarkan wasiat Sayyidul Auliya Syekh Abdul Qadir Al-Jailani yang dikutip oleh Syekh Nawawi Al-Bantani. Dalam penjelasannya, beliau menyampaikan bahwa manusia terbagi dalam empat kelompok besar:

 

1. Kelompok pendurhaka: yang tidak memiliki lisan dan hati, hidup tanpa arah dan nilai-nilai kebaikan.

 

 

2. Kelompok yang bijak di lisan, tapi kosong di hati: mereka pandai berbicara dan berdakwah namun tidak mengamalkannya.

 

 

3. Kelompok yang berhati mulia namun tidak menonjol di lisan: inilah para kekasih Allah yang tersembunyi dari pandangan manusia, menjaga diri dari kemewahan dunia.

 

 

4. Kelompok orang berilmu dan mengamalkan ilmunya: inilah golongan para ulama dan pewaris ilmu yang menjadi penerang di tengah umat.

 

 

 

“Dari empat kelompok itu, kita diajak untuk mengintrospeksi diri. Apakah kita termasuk golongan yang dekat dengan Allah, atau justru golongan yang memperindah ucapan namun kosong tindakan?” ujar Ustaz Sabtudin dalam tausiyahnya.

 

Lebih lanjut, beliau mengingatkan bahwa puncak dari kehidupan zuhud adalah menjauhi segala yang haram, menjalankan semua kewajiban, dan tidak tamak terhadap dunia. “Menganggap orang lain lebih buruk dari diri kita adalah bentuk keburukan itu sendiri,” tegasnya.

 

Kegiatan Binrohtal ini menjadi momen refleksi bagi seluruh personel Polda Sumsel, agar lebih mawas diri dan tidak terjebak dalam sikap merasa benar sendiri, menghakimi, atau bahkan merendahkan sesama hanya karena perbedaan pandangan atau latar belakang.

 

Melalui pembinaan spiritual yang konsisten, diharapkan jajaran Polda Sumsel mampu terus meningkatkan kualitas pribadi dan profesionalisme, sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal dan berkarakter dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

 

Dengan pendekatan yang lebih humanis dan religius ini, Polda Sumsel membuktikan bahwa pembinaan mental dan spiritual personel merupakan bagian penting dari transformasi menuju Polri yang presisi, berkeadilan, dan terpercaya di mata publik.

 

Bila ada permasalahan dan butuh bantuan Polisi silahkan hubungi :

 

Call Center : 110

NO BANTUAN POLISI, WA : 081370002110

 

"KAMI SIAP MELAYANI 24 JAM"

 

Administrator
52 0
Get In Touch

Jl. Jend. Sudirman No.KM.4, RW.5, Pahlawan, Kec. Kemuning, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30151

081370002110

admin@humassumsel@gmail.com

Follow Us
Berita Foto

© TRIBRATANEWS POLDA SUMSEL. All Rights Reserved.