Melihat kedatangan puluhan petugas Sat Pol FPP, sejumlah pedagang kali lima (PKL) sontak kaget dan dengan cepat membereskan barang dagangan di Jalan KH Azhari kawasan 7 Ulu Kecamatan SU I Palembang, pada hari Senin tanggal 3 Oktober 2016. Dari pantauan dilapangan, bahkan ada sejumlah PKL pun dibuat terbirit-birit dengan kedatangan petugas Pol PP untuk menyelamatkan barang dagangan. Suasana penertiban PKL pun nyaris ricuh, lantaran ada sebagian PKL yang menolak untuk ditertibkan. PKL dan Pol PP pun saling adu cepat berebutan barang dagangan. Namun petugas Pol PP memberikan kebijaksanaan kepada sejumlahPKL yang diberi kesempatan untuk membereskan barang dagangannya. Namun tindakan tegas dilakukan Pol PP terhadap lapak-lapak PKLyang dibangun semi permanen dan langsung dilakukan pembongkaran. Terutama lapak PKL yang berdiri memakan bahu jalan. Idak mikir rakyat kecik, asli idak mikir nian. Kami ni rakyat cuma nak cari makan, ujar Yati, salah seorang pedagang sayur yang ditertibkan dan pasrah lapaknya dibongkar. Terkait lapaknya yang menanggu batas jalan, Yati sama sekali tak mengetahuinya dan sebelumnya sama sekali tidak ada pemberitahuan yang tiba-tiba langsung ditertibkan. Katanya kami ini ganggu batas jalan, kami tidak tahu. Kami ini cuma mau cari makan, ujar Yati yang menggerutu dengan penertiban Pol PP. Penertiban PKL di kawasan 7 Ulu, mengerahkan sebaanyak 30 petugas Sat Pol PP Kota Palembang dan petugas trantib Kecamatan SU I Palembang. Kabid Trantibmas Sat Pol PP Kota Palembang, S Hendra mengatakan, sebelumnya para pedagang sudah diberitahukan agar tida berdagang di lokasi yang sudah dilarang. Namun faktanya masih ada pedagang yang bandel tidak mematuhi aturan. Sudah diberitahukan dan diperingatkan sebelumnya, jangan berdagang di bahu jalan, tapi masih ada saja. Kita terpaksa membongkar lapak yang dinilai menanggu ketertiban. Perlu diketahui,penertiban akan rutin kami lakukan demi ketertiban umum, ujar S.Hendra.

Opr PID Bid Humas