PALEMBANG – Upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan, kebun, dan lahan (Karhutbunlah) tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik di lapangan, tetapi juga memerlukan kekuatan informasi. Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya, S.I.K., M.H., yang diwakili oleh Kasubbid PID AKBP Suparlan, S.H., M.Si, dalam kegiatan Pelatihan Penanggulangan Karhutbunlah yang berlangsung di Wisma Atlet Sport City, Jakabaring, Palembang, pada Selasa (5/8/2025).
Di hadapan 180 peserta pelatihan yang terdiri dari personel jajaran Polda Sumsel, Suparlan menekankan pentingnya peran humas dalam mendukung aksi penanggulangan Karhutbunlah melalui teknik “full informasi” yang terintegrasi dalam dua pendekatan utama: viralisasi dan dokumentasi.
> “Viralisasi dan dokumentasi bukan sekadar pelengkap, tapi bagian penting dari strategi mitigasi Karhutbunlah. Melalui keduanya, kita bisa bangun opini publik, tingkatkan kesadaran masyarakat, sekaligus memperlihatkan keseriusan aparat dalam penanganan,” ujar Suparlan, yang juga mantan anggota Brimob Kelapa Dua Jakarta.
Viralisasi: Menyebar Kesadaran, Bukan Asap
Dalam pemaparannya, Suparlan menjelaskan bahwa media sosial dapat menjadi alat ampuh untuk membangun kampanye pencegahan Karhutbunlah. Dengan menyebarluaskan konten edukatif, tips pencegahan, hingga update kondisi terkini di lapangan, masyarakat akan lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan.
Selain itu, siaran pers resmi dari institusi juga perlu dimaksimalkan untuk menjangkau media mainstream, memperkuat informasi yang kredibel di tengah derasnya arus hoaks.
Tak kalah penting, Polda Sumsel juga mendorong kolaborasi dengan para influencer yang memiliki jangkauan luas di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda.
> “Edukasi melalui tokoh-tokoh digital sangat efektif. Konten pendek yang mengajak peduli Karhutbunlah bisa jauh lebih berdampak dibanding himbauan konvensional,” tambah Suparlan.
Dokumentasi: Bukti Nyata dan Bahan Pembelajaran
Sementara itu, dari sisi dokumentasi, AKBP Suparlan mengajak seluruh jajaran untuk aktif mendokumentasikan kegiatan pencegahan dan penanggulangan Karhutbunlah, mulai dari foto, video, laporan kegiatan, hingga pembuatan film dokumenter.
Hal ini penting tidak hanya sebagai bentuk pertanggungjawaban, tapi juga sebagai bahan edukasi dan arsip kelembagaan. Dokumentasi visual bisa memperlihatkan langsung kerja keras tim di lapangan serta menggugah empati masyarakat.
> “Kita perlu tunjukkan bahwa upaya di lapangan bukan hal sepele. Kita lawan api, kita jaga udara. Dokumentasi yang kuat akan memperlihatkan sisi humanis sekaligus heroik dari para petugas,” ujar Suparlan.
Peran Humas Polri Kian Strategis
Dengan optimalisasi viralisasi dan dokumentasi, peran Humas Polri tidak lagi sekadar sebagai juru bicara, tapi juga agen perubahan perilaku masyarakat. Informasi yang tepat, cepat, dan dikemas menarik mampu membangun kesadaran kolektif bahwa Karhutbunlah adalah masalah bersama.
> “Kami ingin membangun sinergi informasi dari lapangan ke ruang publik. Karhutbunlah bukan hanya urusan petugas, tapi tanggung jawab kita semua,” pungkas Suparlan.
Pelatihan penanggulangan Karhutbunlah ini akan berlangsung hingga Kamis, 7 Agustus 2025, dengan berbagai materi teknis dan taktis, termasuk simulasi langsung di lapangan.
Bila ada permasalahan dan butuh bantuan Polisi silahkan hubungi :
Call Center : 110
NO BANTUAN POLISI, WA : 081370002110
"KAMI SIAP MELAYANI 24 JAM"
Jl. Jend. Sudirman No.KM.4, RW.5, Pahlawan, Kec. Kemuning, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30151
081370002110
admin@humassumsel@gmail.com
© TRIBRATANEWS POLDA SUMSEL. All Rights Reserved.