• 34Âșc, Sunny

SALES ANTAR PERMEN JARI DIDUGA MENGANDUNG NARKOTIKA KE PENJUAL

Nasional
2016-10-16 15:45:13 Dibaca (55)

Sejak beberapa hari terakhir warga Indonesia khususnya Palembang dibuat resah dengan beredarnya permen jari makanan anak-anak yang diduga mengandung zatnarkotika. Anak-anak yang memakan permen itu ‎dilaporkan akan tertidur pulas berjam-jam hingga berhari-hari. Tak hanya itu, jika memakan kudapan tersebut, anak-anak seakan dibuat kecanduan dan ingin memakannya setiap hari. Saya sering jajan permen itu, rasanya enak manis dan bentuknya lucu. Tidak tahu kak kalau ada narkotikanya, kata Zahwa, siswa kelas 4 SD ‎yang bersekolah di kawasan Plaju Palembang, pada hari Kamis tanggal 13 Oktober 2016. Saat mencoba menelusuri penjualan permen jari di sekolah-sekolah di Palembang. Namun, setelah berita menghebohkan itu mencuat ke permukaan, sejumlah pedagang yang biasa mangkal di SD mengaku tak lagi menjual karena stok barang kosong. Menurut seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya, ia kerap menjual permen jari di sekolah dasar di sekitaran rumah. Sejak dua minggu terakhir, peminatnya sangat tinggi karena anak-anak senang memakannya lantaran permen itu dapat diletakkan di jari. Permennya kan bisa diletakkan d‎i jari, nah itulah yang membuat anak-anak senang. Tidak tahu kalau ada narkotika atau apalah itu, terang dia. Menurut informasi yang berhasil dihimpun di beberapa toko di pasar KM 5 (Palimo) Palembang, banyak pedagang yang menjual permen jari seharga Rp. 18-Rp 20 ribu per bungkusnya. Pedagang mendapatkan barang ini karena ada sales yang mengantar dan mengambil barang di agen di Pasar Kuto Palembang. Informasi adanya penjualan permen jari di pasar KM 5 Palembang membuat Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang bersama Dinas Kesehatan melakukan sidak di pasar tradisional tersebut. Namu‎n razia itu diduga bocor sehingga tim sidak batal melakukan razia. Yang telah menunggu sekitar 3 jam pun kecele lantaran sikap dari tim sidak yang dinilai tidak tegas. Beberapa wartawan sempat akan masuk ke kantor PD Pasar Palimo sekitar setengah jam, namun sebanyak empat orang petugas kemudian bergegas pergi dan batal menulusuri keberadaan penjualan permen jari. Keluar dulu mau makan dan solat. Nunggu teman nanti sidaknya, ujar seorang petugas. Setelah menunggu hingga 3 jam, tim sidak tersebut tak kunjung kembali untuk melakukan razia. Batalnya operasi itu diduga adanya kongkalikong oleh pihak tidak bertanggung jawab. Sripoku.com yang mencoba menelusuri penjualan permen jari juga tidak menemukan permen jari yang dijajakan di beberapa warung kelontong di sana. Kepala BPPOM Palembang, Drs Arnold Sianipar mengungkapkan, ‎pihaknya batal melakukan razia karena barang tersebut diklaim tidak ada di pasar KM 5 Palembang. Terkait adanya kongkalikong, Arnold mengaku tidak tahu mengenai adanya indikasi itu di lapangan. Nggak ada barangnya jadi kami batal sidak. Tidak tahu kalau dikondisikan atau tidak. Awalnya ada info yang jual di sana. Tapi menurut tim kita di lapangan tidak ada, terang Arnold. Ia menyebut, tidak ditemukannya permen jari di pasar KM 5 Palembang membuat staf BPPOM mencari keberadaan permen diduga mengandung narkoba itu ditempat lain. Namun hingga sore hari, Sripoku.com juga tidak mendapatkan kabar lanjutan mengenai sidak lanjutan tersebut. Saya tidak tahu kenapa tidak ada. Staf kita yang turun langsung. Kalau ada informasi lanjutan nanti dika‎bari lagi, beber Arnold.

 

 

 

Opr PID Bid Humas

Bantuan Polisi

Survey

Bagaimana Pelayanan Kepolisian Daerah Sumsel ? ...
Sangat Puas
Puas
     Lihat hasil poling